Selasa, 29 November 2016

Ia Menasihatimu Karena Pernah Jatuh Pada Posisimu


Seorang sahabat yang menasehati⁣
Bukan berarti ia cerewet⁣
Bukan berarti ia suka ikut campur urusan-mu.⁣

Bisa jadi ia pernah berada di posisi-mu dahulu⁣
Terjatuh dan terjerembab lalu menyesal⁣
Ia ingin engkau tidak terjatuh juga⁣

Dulu ia bangga memamerkan auratnya⁣
Tapi ia sadar bahwa ia dipandang dengan nafsu⁣
Bukan dipandang dengan menunduk menghormati.⁣
Jadilah laki-laki yang medekati hanya karena nafsu⁣
Cantik hilang, hilang juga cinta yang diumbar⁣
Karenanya ia sangat cerewet padamu menesahati⁣

Dahulu ia senang menikmati dan mengumpulkan dunia⁣
Menjadi budak harta dan sombong memamerkan⁣
Lalu lupa akhirat⁣
Tapi ia sadar bahwa mencari dunia⁣
Tidak akan ada garis finishnya⁣
Karena garis finishnya asalah qana?ah⁣
kini ia sadar setelah mulai menua⁣
Tidak bisa menikmati harta yang sudah tumpuk⁣
Karena sakit-sakitan dan badan melemah⁣
Karenanya ia cerewet agar engkau infakkan harta-mu⁣
Membantu sesama dan menolong agama Allah⁣

Itulah sahabat⁣
Bukan sahabat namanya jika tidak pernah menegur⁣
Tidak pernah memperbaiki kesalahan temannya⁣

Sebuah syair Arab,⁣

Shadiqaka man shadaqaka laa man shaddaqaka⁣

Sahabat sejati-mu adalah yang senantiasa jujur (kalau salah diingatkan), bukan yang senantiasa membenarkanmu?⁣

Jika engaku memiliki sahabat seperti ini⁣
Maka genggam tanggannya⁣
Jangan pernah lepaskan⁣
Semoga menjadi sahabat dunia akhirat⁣
Saling memberikan syafa'at di akhirat⁣

Imam Syafi'i berkata,⁣

Jika engkau memiliki sahabat yang membantumu dalam ketaatan maka genggam erat ia, karena menjadikan teman itu susah dan melepasnya sangat mudah. (Hilyah al-Auliya 4/101)⁣

Pelajar SMA Negeri 10 Medan


EmoticonEmoticon